Suara Pembaruan: Misi Freedom Flotilla Ke Papua Dinilai Sukses

[CANBERRA] Belasan aktivis yang ikut dalam misi Freedom Flotilla telah kembali ke Gove di Negara Bagian Northern Territory (NT), Australia, dan mengklaim perjalanan mereka suskes mendapat perhatian dari pemimpin Papua dan media.

Freedom Flotilla dipimpin sekelompok tokoh senior pribumi Australia.

Mereka memulai perjalanan dari Danau Eyre di Central Australia ke Cairns, lalu menggunakan perahu layar ke Papua, Indonesia.

Tujuan perjalanan itu adalah untuk membangun kesadaran yang mereka klaim sebagai ketidakadilan di provinsi paling timur Indonesia itu.

Baca selanjutnya dari Suara Pembaruan

Perjalanan Damai Freedom Flotilla Dihalangi Oleh Kekuatan Militer Indonesia

Freedom Flotilla telah kembali ke perairan Australia, setelah berlayar di sepanjang wilayah perbatasan antara Australia dan Indonesia sejak hari kamis malam (12/09), untuk menunggu respons dari Pemerintah dan Angkatan Laut Indonesia untuk mendapat ijin memasuki wilayah West Papua, yaitu Merauke.

Freedom Flotilla telah mencoba berbagai cara untuk berkomunikasi melalui SMS, telepon, email, surat dan mengirim utusan pribadi ke Kedutaan Besar Indonesia di Canberra, tetapi tidak mendapatkan respon dari pihak Indonesia. Akan tetapi mereka berusaha untuk menghalangi perjalanan Flotilla menuju stop terakhir.

Continue reading

Jubi: SUARA DARI ABORIGINE UNTUK ORANG PAPUA

Dominggus Mampioper

Jayapura, 26/8( Jubi)Sally Morgan adalah seorang perempuan keturunan Aborigine Australia yang lahir pada 64 tahun lalu di Kota Perth Australia Barat. Dia menulis sebuah buku berjudul My Place, mengaku telah kehilangan segalanya, jejak leluhurnya,kebudayaan, adat kebiasaan, dan tanah air tempat berdiri sebagai warga.

Lebih lanjut dalam bukunya dia menulis, apakah aku tidak jujur pada diriku sendiri? Bagaimana sebenarnya menjadi orang Aborigine itu? Aku tak pernah hidup mengembara di belantara dan semak belukar menjadi pemburu atau mengumpulkan makanan. Aku tak pernah ikut Corroborees atau mendengar cerita Dreamtime. Sepanjang hidupku aku tinggal di kota dan mengaku kepada semua orang bahwa aku orang India. Aku hampir tak punya kenalan orang Aborigine. Apa artinya semua ini orang seperti aku.

Baca Selanjutnya dari Tabloid Jubi

Manokwari: KONVOI RAKYAT PAPUA BARAT SAMBUT KEDATANGAN AIR SUCI DARI ABORIGIN AUSTRALIA

(Manokwari, 13 September 2013), Ratusan warga Negara Federal Republik Papua Barat

(NFRPB) di Manokwari Ibu Kota Provinsi Papua Barat melakukan konvoi perdamaian dan keadilan dalam rangka menyambut kedatangan Air Suci Ayre dari Australia yang telah diserahkan oleh Ketua Adat bangsa Aborigin Mr. Kevin Buzakot kepada dua tokoh pemimpin besar bangsa Papua Barat yaitu Mr. Eliezer Awom dan Mr. Drs.Frans Kapisa yang mewakili masyarakat adat bangsa Papua Barat.

manokwari-september-13Dalam keterangan yang disampaikan oleh Mr. Frans Kapisa kepada pers local dan nasional Indonesia, ia mengatakan : “ Ketua Adat Bangsa Aborigin berpesan kepada seluruh rakyat bangsa Papua Barat bahwa dirinya dan seluruh rakyat Aborigin Australia menghendaki menyatukan kembali peradaban kedua nenek moyang antara bangsa Papua dan Aborigin yang telah dipisahkan oleh mencairnya es di zaman lampau dan akan menabuh tifa untuk memerangi ketidakadilan, penderitaan dan penjajahan yang sedang dialami bangsa Papua Barat semenjak Papua Barat diintegrasikan kedalam wilayah territorial Negara Republik Indonesia oleh sebuah act of free choice atau Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat) 1969 yang penuh dengan rekayasa politik tingkat tinggi antara Amerika Serikat, Belanda, Indonesia bahkan United Nations.”

Continue reading

Jubi: SELEBARAN PENJEMPUTAN KAPAL LAYAR FREEDOM FLOTILLA BEREDAR DI MERAUKE

Merauke, Jubi (13/9) – Selebaran panitia penjemputan misi perdamaian dan keadilan Freedom Flotilla beredar sejak Rabu (12/9) yang ditandatangani oleh John Wob (ketua) dan Robert Kaize (sekretaris). Misi perdamaian serta keadilan Freedom Flotilla bergerak dari Australia masuk Kabupaten Merauke antara tanggal 5-30 September 2013.

Dalam  kopian selebaran yang diterima tabloidjubi.com, Jumat (13/9) itu, diuraikan, Allah Pencipta Semesta, menetapkan manusia orang perorangan, marga, klen suku, bangsa, rumpun bangsa serta ras ke dalam satu dunia baik flora maupun fauna  baik citra maupun gambarnya,  sesuai garis genelogis dan fakta kosmologis.

Lebih lanjut Jhon dan Robert menulis, masyarakat Anim ha yang terdiri dari suku-suku Malind, Khimahama, Makleew, Kanume, Marori, Yeinan, Muyu, Wambon, Kombai, Korowai, Auyu, Yaghai, Wiyaghai, Tamaryo, Kou dan Asmat, akan mendapatkan kunjungan saudara-saudara kandung sesama citra atau gambarnya, sesuai hubungan geneologis dan fakta kosmologis dari Suku Aborijin serta Suku Tores yang yang dikemas secara bermartabat dalam misi perdamaian tersebut.

Baca selanjutnya dari Tabloid Jubi

Majalah Selangkah: Freedom Flotilla Berhasil Masuk ke Indonesia

Merauke, MAJALAH SELANGKAH — Rombongan aktivis Australia yang menamakan diri Freedom Flotilla berhasil masuk ke wilayah teritorial Indonesia dan melakukan persembahan air dan abu secara simbolis kepada pemimpin adat Papua.

Kepada ABC, koordinator aktivis Izzy Brown menjelaskan, rombongan perahu layar itu menerobos wilayah Indonesia Kamis (12/9/2013) malam setelah menempuh pelayaran 5000 km dari Australia.

Upcara simbolis itu berlangsung di perairan selatan Papua, namun lokasi pastinya dirahasiakan demi pertimbangan keamanan.

Baca selanjutnya dari Majalah Selangkah

Freedom Flotilla Melengkapi Misi Sakral

Menghindari Angkatan Laut Indonesia , dua kapal kecil bertemu di dekat perbatasan Australia – Indonesia untuk menyatukan kembali masyarakat pribumi Australia dan Papua Barat secara seremonial. Upacara ini merupakan puncak dari perjalanan sejauh 5000km yang dimulai di Danau Eyre, dimana air dan abu sacral diambil dan diserahkan kepada para pemimpin Papua Barat .

Sementara kapal Freedom Flotilla yang disebut Pog berlayar menuju Papua Barat , dunia menyaksikan perkembangannya secara langsung melalui fasilitas satelit diatas kapal yang juga berperan sebagai pengalih perhatian agar pertemuan seremonial ini bisa dilakukan secara rahasia di bagian Pantai selatan Papua.

ceremony-exchange

Pertukaran budaya tetua Adat diadakan secara rahasia, karena ancaman dari menteri menteri pemerintah Indonesia dan pejabat militer yang menyatakan bahwa angkatan laut dan angkatan udara akan mengambil tindakan  terhadap aksi damai ini dengan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan mematikan. Calon Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop juga menyatakan bahwa Indonesia dapat melakukan  apa saja “sesuaI keinginan ” untuk menghentikan aksi damai ini.

Continue reading

Berita 1: Kapal Freedom Flotilla Sudah Masuk Wilayah Indonesia?

Jakarta – Kantor berita ABC memberitakan bahwa hari ini, Rabu (11/9), kapal pembawa rombongan aktivis pendukung “Papua Merdeka” yang dinamai “Freedom Flotilla”, diperkirakan sudah akan memasuki wilayah perairan Indonesia. Hal itu sebagaimana informasi yang didapat dari aktivis pengelola pelayaran tersebut.

Seperti diketahui, kelompok beranggotakan sekitar 20 orang tersebut, diketahui memulai perjalanan mereka dari Australia pada bulan lalu. Rombongan berisikan antara lain perwakilan dari suku Aborigin, unsur pengungsi Papua (Barat), kru film, serta aktivis lainnya.

Baca selanjutnya dari Berita Satu 

SELAMAT DATANG FREEDOM FLOTILLA

Penjara Jayapura,6 September 2013

yaboisembut-waromiPresiden Forkorus Yaboisembut dan Perdana Mentri  Edioson Waromi  di balik trali besi penjara Abepura Jayapura pada hari Jumat 6 September 2013 mengucapkan Selamat Datang Freedom Flotilla ke Papua. Kami atas nama rakyat bangsa Papua  mengucapkan terima kasih kepada Para Aktivis HAM dari Austarlia, New Zealand dan Negara Eropa, Asia, Amerika dll yang telah berjuang menyebrang laut dan mendapat tantangan untuk menyuarakan dan menyampaikan kepada masyarakat Internasional bahwa selama 50 tahun Indonesia menduduki Papua sudah hampir 200 000 orang di bunuh, Tanah dan hak atas sumber daya alam kami telah di kuasai oleh Indonesia dan semua budaya kami telah di hancurkan oleh budaya jawa.

Continue reading